Nah permasalahan dengan plagiarism kadang terjadi karena ketidaktahuan si pelaku bahwa apa yang dilakukannya adalah plagiarism. Walaupun dari definisi plagiarism, intensi tidak diperhitungkan dalam menentukan apakah suatu perilaku itu plagiasi atau bukan. Jadi seseorang akan dituduh plagiasi karena perilakunya bukan karena intensinya. Oleh karena itu ketidaktahuan tidak dapat dijadikan alasan untuk menghindari tuduhan plagiasi. Satu-satunya cara menghindari adalah dengan tidak melakukan perilaku tersebut.
Untuk keperluan itulah maka artikel kali ini memuat tentang plagiarism. Artikel ini disusun berdasarkan beberapa artikel terkait mengenai plagiarism yang saya dapatkan baik di internet maupun di buku-buku. Sumber-sumber acuan akan saya berikan di akhir artikel ini sehingga pembaca bisa mengaksesnya sendiri jika membutuhkan.
5 komentar :
Salam kenal, blog statistika-nya bagus.
Ngomong2 bagaimana cara cari tahu bahwa artikel kita di copy-paste orang lain.
Trims!
Untuk Kombes.com
Terima kasih. Saya sudah mengunjungi site anda. Site anda juga menarik. Untuk saat ini saya belum memutuskan untuk mencantumkan di sana. Tapi sepertinya akan asik juga kalau ikut.
Untuk Swastika Andi,
Terima kasih untuk komentarnya.Saya pribadi tidak tahu caranya. Kejadian yang saya alami sifatnya benar-benar kebetulan. Ketika saya sedang browsing, lalu muncul sebuah tulisan yang saya kenal. Ternyata memang tulisan saya sendiri hehe... tapi diakui sebagai tulisan orang lain.
Salam!
kalo mau cek adanya artikel copy paste,coba ke situs http://copyscape.com
jangan lupa berkunjung ke blog statistik saya
Betul Pak, saya sedang browsing tentang uji normalitas, lalu menemukan tulisan yang persis sama di blog berikut : http://kavrella.wordpress.com/2010/05/17/uji-asumsi-1-uji-normalitas/ >> benar-benar di-copy mentah-mentah :O
Btw, saya ingin bertanya tentang uji normalitas, saya komen di post yang bersangkutan supaya sesuai dg konten postnya :)
Posting Komentar